1. Tipe atau Bentuk Organisasi
Pada saat ini Tipe atau Bentuk
Organisasi terdapat 6 bentuk organisasi yang perlu diperhatikan. Berikut ini
adalah definisi Tipe atau Bentuk Organisasi menurut beberapa ahli adalah:
1.
ORGANISASI LINI/GARIS (LINE ORGANIZATION)
Organisasi
Lini/Garis diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk
organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan
bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang
terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan
dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan
organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil.
Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga.
Memiliki
Ciri-ciri Organisasi Lini adalah :
·
Hubungan antara
atasan dan bawahan masih bersifat langsung dan memilikiJumlah karyawan yang
sedikit
·
Pemilik modal
merupakan pemimpin tertinggi
·
Belum terdapat
spesialisasi Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab
penuh atas segala bidang pekerjaan
·
Struktur
organisasi sederhana dan stabil Organisasi tipe garis ini biasanya diterapkan
kepada organisasi kecil yang disiplin mudah dipelihara (dipertahankan)
Contoh bagan Organisasi Lini :
2.
ORGANISASI LINI DAN STAF (LINE AND STAFF ORGANIZATION)
Organisasi
Garis dan Staf diciptakan oleh Harrington Emerson. Organisasi Garis dan Staf
Merupakan bentuk organisasi yang mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi
garis seperti adanya pengawasan secara langsung, serta mengambil
kelebihan-kelebihan dari organisasi staf seperti adanya spesialisasi kerja.
Organisasi Garis dan Staf merupakan kombinasi dari organisasi lini dan azas
komando dipertahankan tetapi dalam kelancaran tugas pemimpin dibantu oleh para
staff, dimana staff berperan untuk memberi masukan, bantuan pikiran, saran-saran,
dan data informasi yang dibutuhkan.
Memiliki Ciri-ciri:
Memiliki Ciri-ciri:
·
Hubungan atasan
dan bawahan tidak bersifat langsung
·
Pucuk pimpinan
hanya satu orang dibantu staff
·
Terdapat 2
kelompok wewenang yaitu lini dan staff
·
Jumlah karyawan
banyak Organisasi besar, bersifat komplek Adanya spesialisasi
Contoh bagan organisasi garis dan staf :
3.
ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORGANIZATION)
Organisasi
Fungsional diciptakan oleh Frederick W. Taylor, Organisasi ini disusun
berdasarkan pada sifat dan macam-macam pekerjaan yang harus dilakukan. masalah
pembagian kerja merupakan masalah yang menjadi perhatian yang sungguh-sungguh.
Memiliki Ciri-ciri:
Memiliki Ciri-ciri:
·
Pembidangan tugas
secara tegas dan jelas dapat dibedakan
·
Bawahan akan
menerima perintah dari beberapa atasan
·
Pekerjaan lebih
banyak bersifat teknis
·
Target-target
jelas dan pasti Pengawasan ketat
·
Penempatan
jabatan berdasarkan spesialisasi
Contoh Bagan Organisasi Bentuk Fungsional :
4.
ORGANISASI LINI DAN FUNGSIONAL (LINE AND FUNCTIONAL ORGANIZATION)
Suatu
bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
perkepala unit (Kepala Bagian) untuk mengambil keputusan dalam bidang pekerjaan
tertentu dan selanjutnya pimpinan tertinggi tadi masih melimpahkan wewenang
kepada pejabat fungsional yang melaksanakan bidang pekerjaan operasional dan
hasil tugasnya diserahkan kepada kepala unit terdahulu tanpa memandang eselon atau
tingkatan.
Memiliki Ciri-ciri:
Memiliki Ciri-ciri:
·
Tidak tampak
adanya perbedaan tugas-tugas pokok dan tugas-tugas yang bersifat bantuan.
·
Terdapat
spesialisasi yang maksimal dan tidak menonjolkan perbedaan tingkatan dalam
pembagian kerja
Contoh bagan organisasi Lini dan Fungsional :
5.
ORGANISASI LINI, FUNGSIONAL DAN STAF (LINE, FUNCTIONAL AND STAFF
ORGANIZATION)
Organisasi
ini merupakan perkembangan lebih lanjut atau merupakan gabungan dari organisasi
yang berbentuk lini fungsional dan staf.
Memiliki Ciri-ciri:
Memiliki Ciri-ciri:
·
Organisasi besar
dan kadang sangat ruwet
·
Jumlah karyawan
banyak.
·
Mempunyai unsur
karyawan pokok: Karyawan dengan tugas pokok (line personal), Karyawan dengan
tugas bantuan (staff personal), Karyawan dengan tugas operasional fungsional
(functional group)
6.
ORGANISASI KOMITE (COMMITE ORGANIZATION)
Suatu
organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya dilaksanakan
secara kolektif.
Organisasi komite terdiri dari :
1. Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
2. Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf.
Memiliki ciri-ciri :
Organisasi komite terdiri dari :
1. Executive Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai wewenang lini
2. Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya mempunyai wewenang staf.
Memiliki ciri-ciri :
·
Adanya dewan
dimana anggota bertindak secara kolektif
·
Adanya hak,
wewenang dan tanggung jawab sama dari masing-masing anggota dewan.
·
Asas musyawarah sangat
ditonjolkan
·
Organisasinya
besar & Struktur tidak sederhana
·
Biasanya bergerak
dibidang perbankan, asuransi, niaga.
2. Struktur atau Skema Organisasi
Tipe organisasi didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi yang sudah diolah. Struktur ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan tipe organisasi yaitu :
·
Strategi organisasi
pencapaian tujuan.
·
Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output.
·
Kemampuan dan cara
berpikir.
·
Besarnya organisasi
dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur tipe organisasi
terdiri dari :
·
Spesialisasi
kegiatan
·
Koordinasi
kegiatan
·
Standarisasi
kegiatan
·
Sentralisasi dan
desentralisasi pembuatan keputusan
·
Ukuran satuan kerja
Bentuk-bentuk Organisasi Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama. Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :
·
Pembagian kerja
·
Rantai perintah
·
Tipe pekerjaan
yang dilaksanakan
·
Pengelompokan segmen-segmen
pekerjaan
·
Tingkatan manajemen
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges dapat digambarkan sebagai berikut :
·
Bentuk Piramidal
·
Bentuk Vertikal
·
Bentuk Horisontal
·
Bentuk Melingkar
Pengertian Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan fungsi kedua
dalam Manajemen dan Pengorganisasian yang dapat diartikan sebagai proses kegiatan
penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan
lingkungannya. Dengan demikian hasil dari pengorganisasian adalah struktur
organisasi.
Pengertian Struktur
Organisasi
Struktur organisasi adalah sekumpulan
komponen-komponen (unit-unit kerja) yang telah
disusun dalam organisasi. Struktur organisasi berguna untuk menunjukkan adanya
beberapa pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda agar bisa dikoordinasikan . Selain itu
struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan,
saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur Organisasi juga merupakan suatu
kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
mencapai tujuan organisasi, yang berhubungan dengan fungsi, wewenang dan
tanggung jawab untuk mencerminkan mekanisme-mekanisme formal pada pengelolaan
organisasi
Menurut Keith Davis ada
6 bagan bentuk struktur organisasi yaitu :
1.Bentuk Vertikal
Dalam bentuk ini, sistem organisasi
pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas
ke bawah secara vertikal.
2.Bentuk Mendatar /
Horizontal
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun atau digariskan dari kiri kea rah kanan atau sebaliknya.
3.Bentuk Lingkaran
Dalam bentuk lingkaran, saluran
wewenangnya dari pucuk pimpinana sampai dengan satuan organisasi atau pejabat
yang terendah disusun dari pusat lingkaran ke arah bidang lingkaran.
4.Bentuk Setengah Lingkaran
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari
pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
disusun dari pusat lingkaran kea rah bidang bawah lingkaran atau sebaliknya
5.Bentuk Elliptical
Dalam bentuk ini, saluran wewenangnya
dari pucuk pimpinan sampai dengan satuan organisasi atau pejabat yang terendah
digambarkan dengan pusat Elips kearah bidang elips
6.Bentuk Piramid terbalik
Dalam bentuk ini, saluran wewenang dari
pucuk pimpinan sampai dengan organisasi atau pejabat terendah digambarkan dalam
susunan berbentuk piramid terbalik.
Skema atau bagan organisasi adalah suatu
lukisan tentang organisasi yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan dari
organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.
Macam-macam Skema
Organisasi:
1. Skema Organisasi Fungsional: Dalam skema organisasi
fungsional, menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam
hubungannya dengan fungsi-fungsi yang lain.
2. Skema Organisasi Jabatan Dalam skema organisasi
jabatan, menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan
jabatan masing-masing.
3. Skema Organisasi Nama Dalam skema organisasi nama,
menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama
para pejabat yang bersangkutan.
4. Skema Organisasi Nama dan Jabatan Dalam skema
organisasi nama dan jabatan, menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan
masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
5. Skema Organisasi Struktur Dalam skema organisasi
truktur, menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi
tersebut
Berdasarkan teknik atau cara
membuatnya:
1. Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
2. Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
3. Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
4. Skema Organisasi Lingkaran
5. Skema Organisasi Gambar
3. Pengertian Konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin
configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan
sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang
dibawa individu dalam suatu interaksi. Perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah
menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan
lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi
sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat
dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar
anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
4. Jenis dan Sumber Konflik
Jenis-Jenis Konflik
Menurut Dahrendorf, konflik
dibedakan menjadi 6 macam :
·
Konflik antara
atau dalam peran sosial
(intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi
(konflik peran (role))
·
Konflik antara
kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank).
·
Konflik kelompok
terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa).
·
Konflik antar
satuan nasional (kampanye, perang saudara)
·
Konflik antar
atau tidak antar agama
·
Konflik antar
politik.
·
konflik individu
dengan kelompok
Sumber
Konflik
·
Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang
memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya.
Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata
ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani
hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya,
ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap
warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi
ada pula yang merasa terhibur.
·
Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan
pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya.
Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan
individu yang dapat memicu konflik.
·
Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar
belakang kebudayaan
yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang
atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat
melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh,
misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat
menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka
sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang
pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun
atau ladang.
Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor
guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan,
hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas
terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya
sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat
perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik,
ekonomi,
sosial,
dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok
dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang
terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh
menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan
yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha
mereka.
·
Perubahan-perubahan nilai
yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi,
tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan
tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat
pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan
konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya
bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri.
Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi
nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya.
Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi
formal perusahaan.
Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang
pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu
yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri.
Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat
kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya
penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan
kehiodupan masyarakat yang telah ada.
5. Strategi Penyelesaian Konflik
1.Menghindar
Menghindari konfik dapat dilakukan jika
isu atau masalah yg memicu konflik tidak terlalu pentin atau jika potensi
konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang ditimbulkannya.
2. Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk
mengatur strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting
bagi orang lain.
3. Kompetisi
Gunakan metode ini
jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi dan keahlian yang lebih
dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan nilai-nilai
anda.
4. Kompromi atau Negosiasi
4. Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan
sesuatu pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan
menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat menguntungkan
semua pihak.
5. Memecahkan masalah
5. Memecahkan masalah
Pemecahan sama-sama menang dimana
individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.
6. Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan
intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga
elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
7. Teori Motivasi
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati
seseorang untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa
dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan
menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses
untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia
telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan
ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu
sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan
dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status
ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya. Sedangkan
motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang melekat
di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi
seperti status ataupun kompensasi.
Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli
yang dimaksudkan untuk memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya
manusia dan manusia akan dapat menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat
pengelompokan pendekatan teori motivasi ini menjadi 5 kategori yaitu teori
kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori penetapan sasaran.
1)
TEORI MOTIVASI
ABRAHAM MASLOW (1943-1970)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan
terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki
(berafiliasi dengan orang lain, diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi,
dan mendapatkan dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif:
mengetahui, memahami, dan menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian,
keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan
diri dan menyadari potensinya).
Bila makanan dan rasa aman sulit
diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendominasi tindakan seseorang dan
motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan
mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika
kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya
ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus
bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.
2)
TEORI MOTIVASI
HERZBERG (1966)
Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis
faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan
diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu disebutnya faktorhigiene (faktor
ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor higiene memotivasi
seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah hubungan
antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik),
sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai
kepuasan, yang termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan
tingkat kehidupan, dsb (faktor intrinsik).
3)
TEORI MOTIVASI
DOUGLAS McGREGOR
Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu
teori X (negative) dan teori y (positif), Menurut teori x empat pengandaian
yang dipegang manajer.
a.
karyawan secara
inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b.
karyawan tidak
menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan hukuman untuk mencapai
tujuan.
c.
Karyawan akan
menghindari tanggung jawab.
d.
Kebanyakan
karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat
manusia ada 4 teori Y:
a.
karyawan dapat
memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan bermain.
b.
Orang akan
menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit pada sasaran.
c.
Rata rata orang
akan menerima tanggung jawab.
d.
Kemampuan untuk
mengambil keputusan inovatif.
4)
TEORI MOTIVASI
VROOM (1964)
Teori dari Vroom (1964) tentang
cognitive theory of motivation menjelaskan mengapa seseorang tidak akan
melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat melakukannya, sekalipun hasil
dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom, tinggi rendahnya
motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:
• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada
suatu tugas
• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang
akan terjadi jika berhasil dalam melakukan suatu tugas (keberhasilan tugas
untuk mendapatkan outcome tertentu).
• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti
perasaan posistif, netral, atau negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan
sesuatu yang melebihi harapanMotivasi rendah jika usahanya menghasilkan kurang
dari yang diharapkan
5)
Achievement
TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961)
Yang dikemukakan oleh Mc Clelland
(1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi kebutuhan manusia,
yaitu:
•
Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)
• Need
for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya
Maslow)
• Need for Power (dorongan untuk
mengatur)
6)
Clayton Alderfer
ERG
Clayton Alderfer mengetengahkan teori
motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan
(exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth). Teori ini
sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika
kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan
kembali pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu
dan dari situasi ke situasi.
8. Proses Mempengaruhi
Dalam perusahaan tentu adanya proses
peran dari masing – masing pegawai dalam suatu perusahaan.Proses peranpun itu
meliputi cara kerjanya perusahaan untuk mencari harapan yang terbaik.Dimana
perusahaan bisa untuk berkembang dengan baik tanpa adanya hal untuk saling mempengaruhi.Peran itupun akan saling menunjang
kemajuan perusahaan.Karena dengan adanya peran untuk saling mempengaruhi maka
perusahaan akan saling terdapat komunikasi yang baik didalam menjalin etika
yang formal.
Dari sini akan tampak bahwa setiap
perusahaan akan bisa mempengaruhi setiap pegawainya unutk melakukan hal yang
terbaik.Berikut akan dijelaskan bagaimana peran proses mempengaruhi dalam suatu
perusahaan.Proses mempengaruhi adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang baik
secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan
sikap orang lain atau kelompok.
Sedangkan elemen – elemen nya adalah :
a. orang yang mempengaruhi (0)
b. metode mempengaruhi (→)
c. orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
Jadi, didalam data di atas tedapat timbal balik dalam suatu pengaruh untuk mempengaruhi seseorang. Sedangkan metode untuk mempengaruhi adalah di antaranya :
a. Kekuatan fisik
b. Penggunaan sanksi (positif/negatif)
c. Keahlian
d. Kharisma (daya tarik)
b. metode mempengaruhi (→)
c. orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
Jadi, didalam data di atas tedapat timbal balik dalam suatu pengaruh untuk mempengaruhi seseorang. Sedangkan metode untuk mempengaruhi adalah di antaranya :
a. Kekuatan fisik
b. Penggunaan sanksi (positif/negatif)
c. Keahlian
d. Kharisma (daya tarik)
Daerah pengaruh mencakup hubungan-hubungan :
a. Antara perseorangan
b. Kelompok dengan seseorang
c. Seseorang dengan kelompok
a. Antara perseorangan
b. Kelompok dengan seseorang
c. Seseorang dengan kelompok
Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
a. Analisis French-Raven
b. Analisis Etzioni
c. Analisis Nisbel
a. Analisis French-Raven
b. Analisis Etzioni
c. Analisis Nisbel
Dari data diatas bahwa dapat disimpulkan
uatu perusahaan yang seharusnya adalah dimana perusahaan itu bisa mempengaruhi
para pegawainya untuk mejadikan motivasi yang kuat guna menjadikan perusahaan
yang besar.Dimana pengaruh nya perusahaan bisa sebagai insporator bagi para
pegawainya.Selain itu pula harus terdapat kekuatan fisik untuk bisa
mempengaruhi seseorang dan keahlian yang tepat guna tercapainya suatu
tujuan.Terdapat pula bahwa mempengaruhi dalam perusahaan itu bisa dilakukan
dengan berbagai macam caranya mulai dari antara perorangan,kelompok dengan
seseorang,seseorang dengan kelompok.dan lain sebagainya.
Jadi betapa penting jika suatu perusahaan bisa mempengaruhi para pegawainya untuk bisa berkerja seoptimal mungkin.Sehingga perusahaan pun akan demikian pesatnya mengalami kemajuan guna adanya sifat saling mempengaruhi.
Jadi betapa penting jika suatu perusahaan bisa mempengaruhi para pegawainya untuk bisa berkerja seoptimal mungkin.Sehingga perusahaan pun akan demikian pesatnya mengalami kemajuan guna adanya sifat saling mempengaruhi.
9. Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan merupakan tahapan-tahapan
yang harus dilalui atau digunakan untuk membuat keputusan. Secara garis besar
pengambilan keputusan terdiri dari tiga tahap, yaitu :
a.
Penemuan masalah.
Masalah
harus didefinisikan dengan jelas, sehingga perbedaan antara masalah dan bukan
masalah (misalnya issu) menjadi jelas.
b.
Pemecahan Masalah
Pada
tahap ini dimana masalah yg sudah ada atau sudah jelas itu kemudian
diselesaikan. Langkah-langkah yg diambil
adalah :
·
Identifikasi
alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah.
·
Identifikasi
faktor-faktor yg tidak dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan
manusia, identifikasi peristiwa-peristiwa di masa datang (state of nature).
·
Pembuatan alat
(sarana) untuk mengevaluasi atau mengukur hasil, biasanya berbentuk tabel hasil
(pay off table).
·
Pemilihan dan
penggunaan model pengambilan keputusan.
c.
Pengambilan
keputusan, berdasarkan keadaan lingkungan atau kondisi yang ada, yaitu pasti,
tidak pasti, resiko, dan konflek.
Proses Pengambilan Keputusan menurut Herbert A. Simon, terdiri dari 3 (tiga) fase, yaitu :
Proses Pengambilan Keputusan menurut Herbert A. Simon, terdiri dari 3 (tiga) fase, yaitu :
a. Fase Intelegensia, merupakan fase penelusuran
informasi untuk keadaan yang memungkinkan dalam rangka pengambilan
keputusan. Data dan informasi diperoleh,
diproses, dan diuji untuk mencari bukti-bukti yang dapat diidentifikasi.
b. Fase Desain, merupakan fase pencarian/ penemuan,
pengembangan serta analisis kemungkinan suatu tindakan. Pada fase ini kegiatan yg dilakukan adalah
peran-cangan dalam pengambilan keputusan.Fase ini terdiri dari :
·
Identifikasi
masalah
·
Formulasi Masalah
c. Fase Pemilihan, merupakan fase seleksi alternatif atau
tindakan yang dilakukan dari alternatif-alternatif tersebut. Alternatif yang
dipilih kemudian diputuskan. Hasil
kepu-tusan kemudian diimplimentasikan dalam proses pengambilan keputusan.
Menurut Ricahrad I. Levin, dkk., proses pe-ngambilan keputusan terdiri atas 6 (enam) tahap, yaitu :
Menurut Ricahrad I. Levin, dkk., proses pe-ngambilan keputusan terdiri atas 6 (enam) tahap, yaitu :
a)
Observasi :
berupa aktivitas kunjungan lapangan, konprensi, observasi dan riset yang dapat
menjadi informasi dan data penunjang.
b)
Analisis dan
Pengenalan Masalah : berupa aktivitas penentuan penggunaan, penentuan tujuan
dan penentuan batasan-batasan yang dapat menjadi pedoman atau petunjuk yang
jelas untuk mencari pemecahan yang dibutuhkan.
c)
Pengembangan
Model : berupa aktivitas peralatan pengambilan keputusan antar hubungan model
matematik, riset yg dapat menjadi model yg berfungsi di bawah batasan
lingkungan yg telah ditetapkan.
d)
Memilih data
masukan yg sesuai : berupa data internal dan eksternal, kenyataan, pendapat
serta data bank komputer yg dpt menjadi input yg memadai utk mengerjakan dan
mengetes model yg digunakan.
e)
Perumusan dan
Pengetesan yg dapat di-pertanggung jawabkan : berupa pengetesan, batasan dan
pembuktian yg dapat menjadi pemecahan yg membantu pencapaian tujuan.
f)
Penerapan
Pemecahan : berupa aktivitas pembahasan perilaku, pelontaran ide, pelibatan
manajamen serta penjelasan yg dpt menjadi pemahaman manajemen untuk menunjang
model operasi dalam jangka yg lebih panjang.
Menurut Sir Francis Bacon, proses pengambilan
keputusan terdiri dari 6 tahapan :
1. Merumuskan/mengidentifikasi masalah
2. Pengumpulan informasi
3. Mencari alternatif tindakan
4. Analisis alternative
5. Memilih alternatif terbaik
6. Melaksanakan keputusan dan evaluasi
hasil.
Menurut Prof. DR. Mr. S. Prajudi Atmosu-dirjo, peroses
pengambilan keputusan terdiri dari :
1. Identifikasi masalah
2. Telaah masalah sesuai dengan macam, sifat, bentuk
dan kompleksitasnya
3. Analisis situasi yg mempengaruhinya
4. Pemilihan alternatif yg dianggap
tepat
5. Implementasi keputusan.
Menurut Rubeinstein dan Haberstroh, langkah-langkah dalam mengambil
keputusan:
a. Pengenalan persoalan atau kebutuhan
b. Analisis dan laporan alternatif-alternatif
c. Pemilihan alternatif yg ada
d. Komunikasi dan pelaksanaan keputusan
Menurut Newman, Summer, dan Warren merinci langkah
pengambilan keputusan :
a. Pembuatan suatu diagnosis
b. Penemuan penyelesaian
alternatif-alternatif
c. Penganalisaan dan pembandingan
alter-natif-alternatif
d. Pemilihan rencana yg diambil
Menurut Elbing,
proses pengambilan keputusan dalam organisasi mencakup :
a. Identifikasi dan diagnosis masalah
b. Pengumpulan dan analisis data yg
relevan
c. Pengembangan dan evaluasi alternatif-alternatif
d. Pemilihan alternatif terbaik
e. Implementasi keputusan dan evaluasi
thdp hasil
Referensi :
http://sukmawanstarscreams.blogspot.com/2013/10/tipe-atau-bentuk-struktur-dan-skema.html
http://tkampus.blogspot.com/2012/04/strategi-penyelesaian-konflik.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Motivasi
0 comments:
Post a Comment