1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Permasalahaan
yang dihadapi ekonomi dunia dewasa ini semakin pelik. Melambatnya pertumbuhan
ekonomi global sebagai dampak peningkatan harga komonitas dunia terutama harga
minyak dan pangan, diperparah lagi dengan krisis keuangan hebat yang melanda
Amerika Serikat yang mengakibatkan luluhnya industri keuangan global. Krisis
ini akan menyebabkan terjadinya peningkatan inflasi dibeberapa negara, yang
akan diikuti oleh kenaikan suku bunga, dan gejolak nilai tukar. Mengingat
sistem keuangan suatu negara tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling
terkait dan terintegrasi dengan sistem keuangan dinegara lain secara global,
maka guncangan dunia keuangan global ini akan menjadi batu ujian pada kekuatan
perekonomian nasional kedepan. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti
fenomena tersebut melalui tesis yang bertitel: “Pengaruh Nilai Tukar Rupiah Dan
Suku Bunga Riil Terhadap Cadangan Primer Dan Kredit Untuk Nasabah Bank
Mandiri”.
Gambar 1.1. Latar Belakang
Penelitian
Literatur
empiris yang menguji dampak inflasi terhadap pertumbuhan dan kualitas kredit
perbankan domestik pernah dilakukan oleh Bank Indonesia (2008). Hasil pengujian
menunjukan bahwa inflasi secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan dan
kualitas kredit (NPL). Namun, pengaruh inflasi tersebut bersifat tidak langsung
karena ditansmisikan melalui pertumbuhan ekonomi dengan proxy Industrial
Production Index (IPI). Selanjutnya dengan memasukkan perkiraan angka IPI, BI
rate, nilai tukar dan oil price ke depan, hasil simulasi memperlihatkan bahwa
setiap kenaikan inflasi sebesar 1% akan menurunkan pertumbuhan kredit sekitar
0,12% dan meningkatkan NPL sekitar 0,02%. Sementara itu, Perry Warjiyo (2006)
dalam papernya Stabilitas Sistem
Perbankan Dan Kebijakan Moneter: Keterkaitan Dan Perkembangannya Di Indonesia,
menyatakan bahwa eratnya keterkaitan antara kondisi kesehatan dan stabilitas
perbankan dengan kebijakan moneter melalui kebijakan suku bunga, perubahan
inflasi dan kurs rupiah.