Data Buku :
Judul :
Nyanyian Akar Rumput
Karya :
Wiji Thukul
Penerbit : PT. Gramedia Pustaka.
Tebal
buku : 239 halaman.
Tahun
terbit : 2014
Pada antologi puisi
Wiji Thukul yang berjudul Nyanyian Akar rumput, ia menggambarkan tentang keadaan
masyarakat Indonesia khususnya masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke
bawah. Ini terlihat dari beberapa judul puisinya, yaitu: Balada Pak Bejo,
Tanah, Sukmamu Merdeka, dan masih banyak yang lainnya. Bentuk kepenulisan Wiji
Thukul pada puisinya rata-rata menggunakan pemilihan kata-kata yang biasa
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun begitu, ia tetap memperhatikan
sususan setiap katanya, sehingga dapat melahirkan puisi-puisi bersyair indah.
Pada beberapa puisinya, Wiji Thukul juga menggunakan kalimat-kalimat
perumpaman. Namun, ia tetap memperhatikan kalimat-kalimat perumpamaan yang
dibuatnya sehingga pembaca memahami, makna apa yang ingin disampaikan oleh Wiji
Thukul dalam setiap puisinya.
Selain mengangkat
tentang kehidupan masyarakat Indonesia, Wiji Thukul juga mengkritik tentang
kondisi politik yang terjadi di Indonesia. Wiji Thukul memang seorang aktivis
dan semiman rakyat yang bergabung bersama petani, buruh dan kaum miskin. Inilah
yang melatarbelakangi puisi-puisi Wiji Thukul yang banyak mengangkat tema
masyarakat menengah ke bawah. Puisi-puisi Wiji Thukul rata-rata berbentuk puisi
dengan syair yang cukup panjang, hampir sama dengan Rendra. Namun, tetap ada
beberapa puisinya yang bersyair pendek, yaitu: Hukum, Bungan, Busuk dan
sebagainya. Pada kepenulisan puisinya Wiji Thukul jarang memakai tanda-tanda
atau bentuk tulisan dengan berkelok-kelok. Rata-rata puisi Wiji Tukul bentuk
kepenulisannya standar dari kiri ke kanan dengan loncat satu baris pada setiap
baitnya. Walaupun bentuk kepenulisannya seperti itu, tidak sama sekali
mengurangi nilai keindahan puisinya, karena nilai keindahan puisi Wiji Thukul
terletak pada pemilihan kata-katanya.
0 comments:
Post a Comment